Ketika mendengar nama Himmatul ‘Aliyah, apa yang
ada dalam pikiran Anda? Apakah seorang wanita islam yang taat beribadah,
merupakan keturunan orang arab, memakai burka dan menutup auratnya dengan
sempurna sehingga tidak menimbulkan syahwat bagi kaum adam yang notabene belum
menjadi muhrim baginya?
Berasal dari frase bahasa arab yang berarti derajat yang tinggi, orang tuaku memberikan
nama itu satu hari setelah aku dilahirkan di sebuah rumah sakit di pinggiran kota
semarang. Bukannya kelamaan atau memang orang tuaku bingung harus menamai anaknya
dengan nama apa namun lebih kepada orang tuaku ingin memberikan nama yang terbaik
bagi aku. Menurut beliau (Abah dan Ibuku),
namaku didapat dari hasil diskusi antara abahku dengan pak kyai yang kebetulan
kyai tersebut masih ada ikatan saudara dengan eyangku. Diskusi itu dilakukan
ketika abahku sowan (berkunjung) ke rumah pak kyai tersebut sebelum Ibuku
melahirkan aku hari selasa sore tanggal 23 April 1991. Dari diskusi tersebut
didapatkan nama Himmatul ‘Aliyah yang diharapkan kelak aku dapat menjadi anak
yang mempunyai semangat dan cita – cita yang tinggi, mempunyai derajat yang
tinggi baik di hadapan masyarakat atau Tuhannya dan dapat menjunjung tinggi
agamanya yaitu Islam. Berdasarkan persetujuan dari keluarga besarku, akhirnya
nama itu diberikan padaku dan melekat erat dalam benakku sampai sekarang.
Dalam HR.. Bukhari dan muslim dijelaskan bahwa Himmatul
‘Aliyah berarti obsesi yang kuat sedangkan dalam sebuah artikel yang berjudul
Meretas komitmen dalam dakwah oleh Ust. Saiful Yusuf (2006) disebutkan bahwa Himmatul
‘Aliyah berasal dari kata al himma al ‘aliyah yang artinya niat yang benar,
tekad yang bulat, kehendak yang kuat dan tinggi serta keinginan yang mantab
untuk memiliki sifat sifat yang utama dan terhindar dari sifat sifat yang
rendah. Hal tersebut benar-benar mencerminkan kepribadianku yang sebenarnya
dimana aku adalah seorang wanita yang mempunyai semangat juang yang tinggi dan
mempunyai tekad yang bulat untuk mewujudkan semua cita – citaku. Apapun rintangannya,
selama aku meyakini aku bisa menghadapinya maka aku akan bisa mengahadapinya
demi mendapatkan apa yang aku inginkan. Meskipun aku bukan keturunan orang arab
dan belum sepenuhnya menjadi seorang muslimah sejati seperti persepsi orang
orang ketika pertama kali mendengar namaku namun seiring berjalannya waktu, aku
berharap semoga kelak aku dapat menjadi seseorang yang sesuai dan merefleksikan
arti dari nama yang kusandang ini.
Tidak pernah terbersit sedekit pun dalam benakku
untuk mengubah nama yang telah diberikan orang tuaku kepadaku ini. Aku merasa
bangga dan nyaman dengan nama ini. Meskipun dibelakang namaku tidak ada
identitas yang menunjukkan nama besar keluarga, aku tetap bersyukur meyandang
nama ini karena aku tahu nama tersebut adalah doa dari orang tua yang begitu sayang
kepadaku dan terdapat harapan – harapan besar didalamnya. :)
Referensi
Staf
pengajar STIBA, ketua PP. Wahdah Islamiyah Makassar. (2006, Januari 14).
Meretas komitmen dalam dakwah Ust. Saiful Yusuf [web online Wahdah Islamiyah].
Diakses dari http://www.wahdah.or.id/wis/index.php?option=com_content&task=view&id=228&Itemid=193
Arifin, T. (2009, Desember 05). Bagaimana menanamkan himmah yang tinggi/ himmah 'aliyah [Web log post]. Diakses dari http://abuamru1208.blogspot.com/2009/12/bagaimana-menanamkan-himmah-yang.html
This one is made on hand...
I can't do with difficult one...but the meaning between the two pictures are same.
I can't do with difficult one...but the meaning between the two pictures are same.
And this one is made by
adobe photoshop
and
this is the difficult one.
No comments:
Post a Comment